Halaman

Senin, 28 Mei 2012

Mengapa Insomnia dapat terjadi??

Insomnia adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hidup. Namun, sebagian orang tidak memedulikannya.

Tanpa disadari, sebagian orang memiliki kebiasaan tidur yang buruk, namun mereka tidak mengamati ritme tidurnya sehingga cepat atau lambat mereka diserang insomnia. Padahal, insomnia biasanya didahului dengan masalah ketidakseimbangan hidup, seperti berat badan, perubahan gaya hidup, stres di tempat kerja atau rumah, dan isu lingkungan.

Akibatnya, insomnia yang tidak bisa dideskripsikan sebagai penyakit ini berdampak signifikan dalam hampir setiap hari dari hidup Anda.

Menurut Franciss S Collins, Direktur National Institutes of Health Amerika Serikat, para ilmuwan telah mengidentifkasi lebih dari 100 jenis gangguan tidur. Situasi itu dapat berasal dari beberapa kondisi fisik atau medis, masalah psikologis, atau gerakan tak terkendali dan perilaku.

“Gangguan tidur dapat secara signifikan mengubah pola tidur Anda sehingga memicu munculnya insomnia kronis,” ungkap Collins.

Lebih jauh, Collins menguraikan bahwa penyebab insomnia setidaknya ada tiga hal dalam kategori besar, yakni sleep apnea, restless leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki resah, dan persoalan di seputar tidur itu sendiri.

Sleep apnea merupakan bentuk gangguan tidur yang kebanyakan menyerang pria-pria setengah baya yang memunyai problem kelebihan berat badan. Kelainan itu ditandai dengan adanya jeda bernapas ketika tidur di malam hari, yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas karena obesitas, penghalang anatomi, dan kebersihan tidur yang buruk.

Sindrom kaki resah (RLS) bisa jadi merupakan salah satu gangguan tidur yang tidak terdiagnosis. Oleh sebab itu, para peneliti insomnia yakin bahwa penderita RLS sebenarnya jauh lebih banyak ketimbang yang dilaporkan. Gejala utamanya adalah dorongan tak terkendali dari kaki untuk terus bergerak karena merasa seperti kesemutan, atau sesuatu yang merayap di kaki.

“Banyak penderita RLS serius merasa tidak perlu melakukan pengobatan atau terapi sehingga akhirnya mereka terserang insomnia kronis,” ujar Collins.

Penyebab RLS cukup sulit dipahami, namun penelitian menunjukkan bahwa kadar dopamin otak dapat memengaruhi kaki gelisah, dan kekurangan vitamin terutama zat besi dan magnesium dapat juga meningkatkan gejala ringan RLS.

Gejala yang terkait dengan RLS meliputi sensasi kaki yang tidak nyaman, termasuk berkedut, nyeri, dan dorongan tak terkendali untuk terus bergerak.

Terkait persoalan gangguan tidur, Anda perlu memahami adanya ritme sirkadian, yakni siklus tidur alami yang dikendalikan oleh periode siang-malam. Artinya, jika gelap atau malam, secara alami tubuh Anda akan mengikuti ritme sirkadian untuk beristiahat atau tidur. Jika siklus ini dilawan, metabolisme tubuh Anda akan terganggu.

Salah satu gangguannya adalah munculnya insomnia. Demikian sebaliknya. Ini berlaku untuk semua makhluk, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia.



Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2215278-insomnia-apa-dan-mengapa-bisa/#ixzz1w2eI6G00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top